IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan tren penurunannya pada perdagangan yang berlangsung pagi ini, dan langsung terkoreksi hingga 0,67 persen. Analis bursa menyebut penyebabnya adalah bom bunuh diri dan kebakaran di kilang Pertamina Balongan, Tasikmalaya, Jawa Barat.
Head of Research FAC Sekuritas, Wisnu Prambudi, mengatakan, IHSG dibanjiri kombinasi sentiment domestik yang mayoritas negatif. Menurutnya, saat ini trend IHSG sudah melemah.
“Kemarin ada kasus bom bunuh diri, kemudian terbakarnya kilang Pertamina di Balongan, terus ada di mana BP Jamsostek punya rencana mengurangi porsi investasi di saham dan Reksadana. Jadi, kami melihat sebenarnya ada kombinasi hal tersebut dan juga ekspetasi bahwa pertumbuhan kuartal I 2021 pertumbuhan ekonomi itu sedikit rendah dibandingkan ekspetasi,” katanya dalam acara Market Opening IDX Channel, Rabu (31/3/2021).
Wisnu menjelaskan, dari hasil penelusuran saat ini BP Jamsostek memiliki porsi di saham kurang lebih 14 persen, deposito 12 persen, dan 65 persenan di obligasi. Hal ini menunjukkan saham merupakan yang paling berfluktuasi. Oleh karena itu, BP Jamsostek ingin berinvestasi secara langsung untuk menghindari fluktuasi yang ada.
“Mereka melihat bahwa intinya ingin re-balancing portofolio. Kemudian, mereka ingin berkontribusi juga ke Sovereign Wealth Fund (SWF) sebenarnya jika dilihat dari polanya. Hanya memang keputusan detailnya kita masih belum bisa tahu. Cuman kemarin sudah ada di beberapa surat kabar yang membahas bahwa ada peluang BP Jamsostek itu ikut investasi di INA ya di SWF-nya Indonesia,” ujar dia.