sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

IHSG Dinilai Butuh Sentimen Kuat untuk Tembus Level 8.000

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
15/09/2025 17:37 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat empat hari berturut-turut, mendekati ke level 8.000.
IHSG Dinilai Butuh Sentimen Kuat untuk Tembus Level 8.000. (Foto: MNC Media)
IHSG Dinilai Butuh Sentimen Kuat untuk Tembus Level 8.000. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat empat hari berturut-turut, mendekati ke level 8.000. Analis menilai pergerakan indeks saat ini masih membutuhkan sentimen besar agar mampu menembus area psikologis tersebut.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG menguat 1,06 persen ke 7.937,12. Nilai transaksi mencapai Rp17,05 triliun dan volume perdagangan 36,52 miliar saham.

Sebanyak 493 saham naik, 221 turun, dan 242 sisanya stagnan.

Dalam sepekan, IHSG terkerek 2,19 persen dan dalam sebulan menguat 0,49 persen.

“IHSG memiliki gap resistance yang besar di 7.941. Saya lihat area ini menjadi resistance yang kuat,” ujar pengamat pasar modal, Michael Yeoh, Senin (15/9/2025).

Ia melanjutkan, “Perlu katalis kuat untuk menyentuh angka 8.000. Salah satunya dari suku bunga The Fed Rate akan terjadi di akhir September ini.”

Michael juga mengingatkan adanya pola kenaikan sebelumnya yang terjadi setelah pemerintah mengucurkan dana Rp200 triliun ke Himbara.

“Perlu dicatat bahwa sejak Menteri Keuangan memutuskan mengucurkan dana Rp200 triliun ke Himbara, terjadi gap up dua kali yaitu di 7.726 dan 7.854,” katanya.

“Saya melihat IHSG berpotensi menyentuh area itu kembali,” imbuh Michael.

Pada 28 Agustus lalu, indeks acuan tersebut sempat mencatatkan rekor tertinggi (all-time high/ATH) intraday baru di level 8.022,76 sebelum tergelincir.

Investor diperkirakan akan mencermati rangkaian rapat bank sentral yang padat pekan ini, mulai dari Amerika Serikat (AS), Jepang, Taiwan, Indonesia, Inggris, Kanada, hingga Norwegia.

Fokus utama tertuju pada Federal Reserve (The Fed) yang secara luas diperkirakan akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada Rabu mendatang. Pasar juga akan menyoroti panduan kebijakan The Fed untuk sisa tahun ini.

Saat ini, pelaku pasar mulai memperkirakan potensi hingga tiga kali pemangkasan suku bunga hingga akhir 2025.

“Rapat kebijakan The Fed kali ini jelas menjadi salah satu yang terpenting dalam beberapa waktu terakhir dan dapat memengaruhi arah pasar,” kata Managing Director Investment Strategy di OCBC Singapura, Vasu Menon, dikutip Reuters.

“Dengan melimpahnya likuiditas di pasar dan tanpa adanya tanda-tanda resesi, pemangkasan suku bunga The Fed berpotensi menjadi katalis positif bagi pasar, seperti yang kerap terjadi dalam sejarah,” imbuh Menon.

Di sisi lain, pasar secara luas memperkirakan Bank Indonesia (BI) akan menahan suku bunga acuan di level 5,00 persen pada Rabu ini. Langkah tersebut terutama untuk meredam potensi gejolak nilai tukar rupiah menyusul dampak protes belakangan ini dan reshuffle kabinet yang tak terduga. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement