Ratih menyoroti El Nino yang berkepanjangan di Indonesia, yang berpotensi menimbulkan kenaikan harga pangan, sehingga berpeluang mengerek kembali angka inflasi kembali naik.
Dari sisi mancanegara, katalis yang masih menjadi penghambat pergerakan IHSG adalah hasil risalah FOMC bank sentral Amerika Serikat atau The Fed periode 25-26 Juli 2023. Laporan The Fed mengisyaratkan kenaikan suku bunga lebih lanjut di tengah angka inflasi dan tenaga kerja yang masih solid.
"Suku Bunga The Fed saat ini di level 5,25-5,5%, ttertinggi sejak 2001, sehingga berpotensi masih mengalami kenaikan 25 bps pada FOMC September mendatang," tuturnya. (RNA)