Tunggu Data Inflasi AS
Sementara, dari luar negeri, investor akan menyimak sejumlah rilis data makro ekonomi, mulai dari keyakinan konsumen Australia (Selasa, 13/9), ketenagakerjaan Inggris (13/9), sampai produksi industri China (16/9).
Selain itu, data inflasi Amerika Serikat (AS) tahunan per Agustus 2022 menjadi yang paling dinanti oleh investor. Ini karena data tersebut akan menentukan sikap bank sentral AS (The Fed) soal suku bunga.
Sebagaimana diketahui, aksi agresif The Fed dalam mengerek suku bunga menjadi sentimen negatif untuk bursa saham AS, Wall Street, yang menjalar ke bursa saham belahan bumi lainnya, termasuk RI.
Kabar baiknya, konsensus ekonom yang dihimpun Tradingeconomics menyebutkan, laju inflasi AS akan turun menjadi 8,1%, dari sebelumnya 8,5%. Walaupun, tak bisa dimungkiri, angka inflasi tersebut tetaplah tinggi. (ADF)