Selain itu, pelaku pasar juga tengah khawatir akan potensi kehabisan uang pemerintah AS karena belum dinaikkannya plafon utang negara tersebut.
“Data lapangan kerja AS juga menurun mengindikasikan perlambatan ekonomi, bila The Fed masih terus menaikkan suku bunga, ekonomi AS bisa masuk jurang resesi. Ini yang ditakutkan pasar,” kata Hans kepada IDX Channel, Rabu (3/5).
Sementara, Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project William Hartanto berpendapat, melemahnya IHSG pada periode ini juga disebabkan oleh kegagalan IHSG menembus resistance 6.950.
“Ini mendorong kepanikan pasar yang meyakini Sell in May sedang terjadi,” pungkas William dalam wawancara dengan IDX Channel, Rabu (3/5).
Periset: Melati Kristina
(ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.