IDXChannel - Equity Analis PT Kanaka Hita Solvera Raditya Krisna Pradana mengatakan, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih dipengaruhi katalis negatif yaitu kasus Omicron dalan negeri yang terus meningkat.
Meski begitu, untuk kondisi makro ekonomi Indonesia masih cenderung stabil dan solid dengan inflasi yang masih cukup rendah dan suku bunga yang masih 3,5 Persen di Januari 2022 ini.
“Meski kondisi masih Omicron Pelaku pasar bursa menilai bahwa kinerja dari sektor perbankan khususnya Digital terus mengalami kenaikan yang signifikan yang selaras dengen pertumbuhan ekonomi dan menjadi rekomendasi untuk investasi,” kata Equity Analis PT Kanaka Hita Solvera Raditya Krisna Pradana dalam program program Power Breakfast IDX Channel, Senin (31/1/2022).
Analis memprediksi masyarakat dalam hal ini akan mengambil Deposito bank sebagai instrumen investasi di masa pandemi, dan tentunya masyakarat akan menyimpan uang pribadinya di bank.
“Itu bisa jadi katalis positif bagi perbankan pada tahun ini. Kemudian, Kenaikan kinerja perbankan masih menjanjikan, misalnya Mandiri (BMRI) dan BCA (BBCA) pencatatannya terus mengalami kenaikan. Maka ini harus jadi sentimen yang positif” urainya.
Untuk per antara dua perbankan ini adalah, Bank Mandiri memiliki per 13,9 dua kali, sementara untuk Bank BCA per 30,5 Kali dan hanya 50 persen untuk bank Mandiri.
“Dari segi Per Bank Mandiri lebih murah, namun investor atau trader yang cerdas juga melihat sisi sisi lain yang perlu diperhatikan sebagai list rewardnha kalau isi teknika kami melihat bahwa mandiri berhasil side ways,” tandasnya.
(SANDY)
Advertisement
IHSG Masih Dibayangi Kasus Omicron, Bagaimana Dampak ke Sektor Perbankan?
Analis memprediksi masyarakat dalam hal ini akan mengambil Deposito bank sebagai instrumen investasi di masa pandemi

IHSG Masih Dibayangi Kasus Omicron, Bagaimana Dampak ke Sektor Perbankan? (FOTO:MNC Media)
Follow Saluran Whatsapp IDX Channel untuk Update Berita Ekonomi
Follow
Advertisement
Advertisement