Hal itu kata Liza membuat adanya kejelasan bahwa tapering tersebut kondisi IHSG tidak lantas melemah. Kalau misalkan outflow yang mungkin akan terjadi atau inflasi menurut Liza sudah bisa ditahan sebelumnya.
"Yang ada adalah konsolidasi sehat, wajar-wajar aja mengenai masalah makro dan yang lainnya juga sudah mulai fight begitu, mungkin tujuan kita adalah fokus proyeksi kuartal keempat karena memang kuartal ketiga ini sudah diekspektasi sedikit melambat," ujarnya.
Untuk proyeksi kuartal IV-2021, Liza mengatakan dilihat dari GDP hari ini konsumsi rumah tangga cuma bertumbuh 1 persen yang sangat jauh dibawah ekspektasi dari 6 persen. Secara sektor konsumsi itu mengambil porsi 50 persen dari GDP.
Ke depannya, di kuartal IV ini, sektor konsumsi mengejar (strong rebound) dan untuk target tahun ini masih cukup in line dengan proyeksi pemerintah 3,7-4,5 persen yang sebelumnya sudah diturunkan, dan Bank Indonesia juga 3,5-4,3 persen yang menurut Liza masih cukup in line.
"Konsumsi rumah tangga ini akan tumbuh sebesar 2,2-2,8 persen, jadi ya double dari sekarang ini, so i believe ada signifikan efeknya di perbaikan kuartal empat," ujarnya. (TYO)