sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

IHSG Pekan Depan Diproyeksi Bergerak Sideways, Cermati Saham Ini

Market news editor Nia Deviyana
18/06/2023 09:00 WIB
katalis yang berpotensi mempengaruhi pergerakan IHSG pekan depan yaitu RDG BI yang diprokesikan tetap menahan suku bunga di 5,75 persen.
IHSG Pekan Depan Diproyeksi Bergerak Sideways, Cermati Saham Ini. Foto: MNC Media.
IHSG Pekan Depan Diproyeksi Bergerak Sideways, Cermati Saham Ini. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan depan masih terlihat wait and see, sehingga untuk 19-23 Juni 2023 diproyeksikan bergerak sideways dalam range 6.660-6.700. Pergerakan IHSG juga akan dipengaruhi berbagai sentimen kebijakan regulator. 

Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, menjelaskan katalis yang berpotensi mempengaruhi pergerakan IHSG pekan depan yaitu Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang diproyeksikan tetap menahan suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 5,75%. 

Suku bunga pada  level 5,75% tersebut telah berjalan sejak Januari 2023. Pertimbangan BI masih perlu menahan suku bunga adalah Bank Sentral beberapa negara, khususnya The Fed masih belum benar-benar memberikan sinyal dovish.

Meskipun jika melihat tren inflasi tahunan secara domestik telah turun ke level 4% YoY pada Mei 2023, lebih rendah dari periode sebelumnya sebesar 4,33% YoY, sekaligus berada dalam target BI sebesar 2-4%. 

Selain sentimen suku bunga BI, katalis yang dapat mempengaruhi pergerakan pasar ekuitas di minggu depan adalah testimoni Chairman The Fed, Jerome Powell di hadapan kongres untuk memberikan arah kebijakan moneter serta prospek ekonomi AS ke depan. Sektor yang menarik dicermati adalah sektor consumer primer dan non primer ditengah landainya harga komoditas dan inflasi yang terjaga. 

Sementara itu,  sektor basic materials juga menarik dalam jangka pendek. Hal ini dikarenakan Bank Sentral China (PBoC) memangkas suku bunga acuan seven-day reverse repurchase rate sebesar 10 bps ke level 1,9%. 

Pemangkasan suku bunga tersebut diharapkan dapat menjadi asa untuk membangkitkan kembali pertumbuhan ekonomi China, sehingga berpotensi meningkatkan ekspor non migas nasional. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement