Sementara itu, jika koreksi melewati 20 persen, bursa akan mengenakan trading suspend yang dapat berlangsung hingga akhir sesi perdagangan atau lebih dari satu sesi dengan persetujuan OJK.
Pada 10.46 WIB, IHSG masih melemah signifikan, yakni 7,76 persen ke 6.005. Hanya sebanyak 20 saham naik, 644 saham turun, dan 244 sisanya stagnan.
Nilai transaksi tercatat mencapai Rp9,65 triliun dan volume 11,35 miliar saham.
Seperti yang sudah diprediksi analis sebelumnya, pasar saham Indonesia jatuh di tengah sentimen pasar yang dibayangi ketidakpastian global akibat kebijakan tarif Amerika Serikat (AS) yang memicu gejolak di berbagai bursa dunia.
Pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai aturan trading halt dan ARB yang diterapkan Bursa Efek Indonesia (BEI) kurang tepat dalam situasi saat ini. "Karena ini membatasi pergerakan investor asing yang memang saat ini jelas masih akan melakukan outflow," ujarnya kepada IDXChannel.com, Selasa (8/4/2025).
Menurutnya, risiko terbesar saat ini justru datang dari nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang berada di level tertinggi. "Jika kita tidak mampu menjaga level rupiah, maka akan ada capital outflow kembali," kata Michael.