“Pasar modal sangat sensitif terhadap isu stabilitas. Begitu muncul potensi risiko keamanan, investor asing maupun domestik cenderung menahan diri, bahkan melepas portofolio untuk mengamankan posisi likuid,” ujar Hendra, Jumat (29/8/2025).
Gejolak sosial juga dinilai memengaruhi nilai tukar rupiah yang ikut berfluktuasi.
Menurut Hendra, sorotan media internasional terhadap situasi di Indonesia membuat investor global semakin waspada.
"Gejolak sosial ini diperparah oleh respons pemerintah yang dinilai belum tepat. Alih-alih menjalin komunikasi terbuka dengan masyarakat, langkah yang muncul justru berupa imbauan work from home (WFH) bagi anggota DPR," kata Hendra.
Secara teknikal, IHSG diproyeksikan bergerak mendekati area support penting di kisaran gap 7.800–7.840.