sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

IHSG Senin Pagi Masih Rentan Koreksi, Ini Sentimen Negatif Pemicunya

Market news editor Cahya Puteri Abdi Rabbi
23/06/2025 05:05 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi masih rentan koreksi pada perdagangan hari ini, Senin (23/6/2025).
IHSG Senin Pagi Masih Rentan Koreksi, Ini Sentimen Negatif Pemicunya. (Foto iNews Media Group)
IHSG Senin Pagi Masih Rentan Koreksi, Ini Sentimen Negatif Pemicunya. (Foto iNews Media Group)

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi masih rentan koreksi pada perdagangan hari ini, Senin (23/6/2025). Secara teknikal, IHSG telah menutup gap di 6.882 pada perdagangan Jumat (20/6/2025) lalu.

Indikator Stochastic RSI berada di area oversold, namun belum ada indikasi pembalikan arah. Sementara negative slope MACD melebar dan volume jual meningkat.

“Sehingga diperkirakan IHSG masih rentan koreksi dan menguji support 6.820-6.850,” tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Senin (23/6/2025).

Sebelumnya, IHSG kembali ditutup melemah di level 6.907.14 atau turun 0,88 persen pada Jumat (20/6/2025). Kekhawatiran akan dampak ketidakpastian ekonomi dan meningkatnya intensitas ketegangan geopolitik masih menjadi sentimen negatif.

Berlanjutnya pelemahan rupiah seiring dengan penguatan dolar AS juga membebani indeks. Kecemasan bahwa AS akan ikut serta dalam perang Israel-Iran, telah menjadi faktor negatif pada pekan ini. Namun kekhawatiran tersebut sedikit mereda setelah Presiden Trump menyatakan akan menunggu selama dua pekan sebelum memutuskan untuk ikut berperang melawan Iran. 

Di sisi lain, indeks bursa Asia ditutup beragam pada Jumat (20/6/2025), setelah Bank Sentral Tiongkok memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya tetap pada level 3 persen untuk Loan Prime Rate 1 tahun dan 3,5 persen untuk Loan Prime Rate 5 tahun. 

“Keputusan ini senada dengan The Fed dan BoE yang cenderung berhati-hati dalam menurunkan suku bunga di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi dan geopolitik,” lanjut riset tersebut.

Selain itu, harga emas mengalami koreksi pada Jumat (20/6/2025), di tengah kekhawatiran akan kembali naiknya laju inflasi yang akan membatasi penurunan suku bunga dan mendorong penguatan dolar AS.

Sejumlah saham yang direkomendasikan pekan depan meliputi PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), dan PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS). 

(Dhera Arizona)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement