Pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai konflik di Timur Tengah belum langsung mengancam perekonomian Asia. Namun, ia mengingatkan bahwa situasi bisa memburuk jika Iran benar-benar menutup Selat Hormuz.
"Perang di Timur Tengah sebenarnya tidak berdampak signifikan terhadap ekonomi terutama di negara Asia. Tapi akan menjadi permasalahan jika Selat Hormuz ditutup," ujar Michael, Senin (23/6/2025)
Ia menekankan pentingnya jalur pelayaran tersebut dalam pasokan energi global. "Karena Selat Hormuz merupakan jalur penting dari 20 persen pasokan minyak dunia. Iran mengancam akan menutup Selat Hormuz dan ini bisa mengakibatkan kenaikan harga minyak dunia," katanya.
Lonjakan harga minyak, lanjut Michael, bisa berdampak ke inflasi secara global. "Yang berujung ke cost push inflation [inflasi dari sisi biaya]. Dengan terus meningkatnya tensi perang ini, dikhawatirkan investor seluruh dunia menarik diri dari pasar modal karena dampak yang bisa berujung ke inflasi besar-besaran," imbuh Michael.
Michael juga menyoroti reli harga komoditas global yang dipicu ketegangan geopolitik. "Komoditas dunia melonjak cukup tajam, mulai dari minyak, logam industri, emas," tuturnya.