IDXChannel – Menjelang lebaran, transaksi harian saham cenderung sepi di tengah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melemah. Kendati demikian, peluang tersebut bisa dimanfaatkan oleh investor untuk mengakumulasi saham-saham yang menarik.
Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (10/4) pukul 15.00 WIB, IHSG melemah 0,64 persen menjadi 6.748.
Di samping itu, dalam sepekan dan sebulan belakangan, IHSG sudah terkontraksi masing-masing sebesar 0,85 persen dan 0,43 persen.
Di sisi lain, menjelang lebaran, transaksi harian IHSG juga cenderung sepi. Pada perdagangan Senin (3/4), nilai transaksi IHSG mencapai Rp8,45 triliun. Sedangkan, pada Selasa (4/4), nilai transaksi IHSG sebesar Rp8,65 triliun.
Bahkan, pada perdagangan Senin (10/4) hingga pukul 15.00 WIB, transaksi IHSG hanya sebesar Rp5,52 triliun.
Menurut Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project William Hartanto, sepinya perdagangan di bursa belakangan tak menjadi masalah karena efek libur lebaran.
“Setelah liburan lebaran, transaksi perdagangan di bursa akan meningkat kembali, terutama pada musim laporan keuangan di kuartal kedua,” kata William dalam wawancara dengan IDX Channel, pada Senin (10/4).
Lebih lanjut, menurut William kondisi memerahnya IHSG hingga sepinya pasar saham Tanah Air bisa dimanfaatkan investor untuk buy on weakness atau membeli saham saat harganya melemah.
“Namun, biasanya pada kondisi seperti ini banyak pelaku pasar yang mengamankan dananya, sehingga beberapa saham akan mengalami tekanan jual dan pelemahan harga saham yang terbatas,” ujar William.
Sementara, saham dengan pelemahan terbatas tersebut bisa dikoleksi oleh investor untuk mengambil sentimen libur lebaran.
William berpendapat, saham yang dapat memanfaatkan sentimen libur lebaran biasanya berasal dari sektor transportasi, ritel, hingga jalan tol.
Adapun, saham-saham yang menjadi pilihan dari sektor transportasi di antaranya adalah PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), PT Blue Bird Tbk (BIRD), hingga PT WEHA Transportasi Indonesia Tbk (WEHA).
Sedangkan, saham dari sektor ritel meliputi PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), PT Matahari Department Store Tbk (LPPF). Sementara, di sektor jalan tol, William memilih saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR).
Berbeda dengan William, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta lebih memilih saham-saham LQ45 yang memiliki kinerja menarik meski harga sahamnya terkoreksi.