Pelemahan IHSG seiring penurunan Bursa Asia sesi I hari ini yang mayoritas ditutup terkoreksi. Investor mencermati rilis data inflasi tahunan China yang naik tipis menjadi 0,2% pada periode Mei 2023, namun masih di bawah ekspektasi pasar, yakni 0,3%.
Sementara itu, harga produsen China turun 4,6% YoY. Data regional lainnya datang dari Korea Selatan yang mencatatkan defisit pada current account sebesar USD790 juta pada April 2023. Di Filipina tingkat pengangguran Mei 2023 turun menjadi 2,26 juta.
Dari dalam negeri, investor mencermati data cadangan devisa Indonesia periode Mei 2023 yang turun 3,4% YoY menjadi USD139,3 miliar dari sebelumnya pada April 2023 sebesar USD144,2 miliar.
Untuk indeks sektoral ditutup cenderung bervariasi pada sesi I. Penguatan terbesar dipimpin oleh sektor teknologi sebesar 0,81%, diikuti oleh sektor konsumer siklikal yang naik 0,76%, serta keuangan menguat 0,75%.
"Kenaikan konsumer siklikal dipengaruhi oleh tingkat inflasi Indonesia yang relatif landai, menandakan masih lebarnya ruang konsumtif untuk masyarakat Indonesia, sedangkan penguatan sektor keuangan didorong oleh proyeksi investor kepada suku bunga The Fed yang diprediksi akan tetap bertahan hingga pertemuan The Fed selanjutnya," riset tersebut menerangkan.