IDXChannel - Bursa AS alias Wall Street hingga bursa Asia kompak tertekan dibayangi sentimen kenaikan suku bunga. Sebaliknya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru bergerak menguat meski Bank Indonesia (BI) menerapkan kebijakan yang sama.
Equity Research Analyst Samuel Sekuritas Indonesia, Muhammad Farras Farhan mengatakan, IHSG cenderung bergerak di zona hijau saat pre-close ketika BI menaikan suku bunga pada Kamis (22/9/2022. Selain itu, beberapa bank sentral lain seperti Bank of England dan Bank of Switzerland turut menaikkan suku bunganya.
"Untuk Indonesia sendiri memang secara historis kalau kita lihat dengan adanya kenaikan suku bunga, market itu selalu ada di area hijau," ujar Farras dalam segmen Market Buzz Power Breakfast IDX, Jumat (23/9/2022).
Namun untuk hari ini, Samuel Sekuritas melihat ada kemungkinan sideways, bahkan cenderung koreksi. "Karena adanya sentimen kenaikan suku bunga di atas ekspektasi, di mana ekspektasi pasar itu kenaikan suku bunga di sekitar 25 bps, sedangkan meningkatnya itu hingga 50 basis poin," jelas Farras.
Sektor Finansial Outperform
Untuk sektoral jadi terdampak, jika melihat pergerakan interest rate yang sama di 2018, ada beberapa sektor yang tetap outperform dari indeks. Rinciannya ada sektor keuangan, basic industri, energi dan lainnya.
"Nah kita melihatnya di iklim tahun ini akan mengikuti hal yang sama di mana sektor finansial kemungkinan akan menjadi sektor yang outperform karena sektor ini menjadi waiting lumayan terbesar ya dari IHSG sekitar 38%," ungkap Farras.