Sekalipun sempat trading halt dan
Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali membuka perdagangan, namun indeks tetap terkapar di zona merah. Achmad memandang kondisi ini sebagai tekanan jual masih sangat kuat.
“Ini mengonfirmasi bahwa tekanan jual masih sangat kuat,” tuturnya. Tak hanya itu, Achmad juga mempertanyakan mengapa IHSG jatuh lebih dalam dibandingkan bursa saham regional seperti Singapura, Malaysia, atau Thailand?
Menurutnya, tidak hanya terletak pada guncangan global, tetapi pada struktur pasar keuangan Indonesia.
“Jawabannya tidak hanya terletak pada guncangan global, tetapi pada kerapuhan struktural pasar keuangan Indonesia dan sikap reaktif otoritas yang abai membangun ketahanan sistemik,” tutur dia.
(kunthi fahmar sandy)