Namun, banyak pelaku pasar merasa target itu terlalu ambisius bagi Uni Eropa, mengingat infrastruktur pasar modal di blok regional tersebut yang sangat kompleks.
Kegagalan Inggris dan Uni Eropa untuk berkoordinasi dapat menciptakan ketidaksesuaian dan proses yang tidak selaras di kedua yurisdiksi yang terkait erat tersebut, yang kemungkinan akan meningkatkan permaslahan perdagangan dan biaya operasional.
"Pendekatan terkoordinasi di seluruh Eropa diinginkan, dengan upaya untuk mencapai konsensus tentang waktu perpindahan ke T+1," kata mereka. (Wahyu Dwi Anggoro)