IDXChannel - Serangan Rusia ke Ukraina membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak kuat menahan koreksi. Akibatnya, IHSG kian anjlok 2,12 persen menjadi 6.774,71 pada pukul 13.43 Wib.
Koreksi tersebut langsung terjadi sejak Presiden Vladimir Putin mengumumkan operasi militernya kepada dunia pada pukul 6.00 waktu setempat, atau sekitar pukul 10.30 Wib. Sejumlah saham big caps pun menjadi korban karena investor asing memilih menarik modalnya.
Head of Equity Research and Strategy Mandiri Sekuritas, Adrian Joezer menilai dampak sejumlah sentimen eksternal tersebut tampak masih dapat ditahan IHSG karena sentimen positif dari pemulihan ekonomi Indonesia lebih kuat.
"Saham kita tahan mestinya, valuasi saat ini juga masih wajar, penutupan indeks tahun lalu 6.600 dan pertumbuhan laba diharapkan mencapai 15 persen, valuasi tak kemana-mana yield reasonable," kata Adrian, Kamis (24/2/2022).
Walaupun Mandiri Sekuritas menargetkan IHSG akan menembus 7.400 pada akhir tahun nanti, volatilitas tinggi masih akan menghampiri pergerakan indeks dari sisi tapering yang dilakukan oleh The Fed yang memperhatikan tingkat inflasi AS dan aktivitas geopolitik antara Rusia, Ukraina, dan AS.