sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Imbas Sikap Agresif The Fed, Rupiah Hari Ini Melemah Rp14.368 per USD

Market news editor Dinar Fitra Maghiszha
08/04/2022 10:32 WIB
Nilai mata uang rupiah hari ini dibuka melemah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan di pasar spot Jumat pagi (8/4/2022).
Imbas Sikap Agresif The Fed, Rupiah Hari Ini Melemah Rp14.368 per USD
Imbas Sikap Agresif The Fed, Rupiah Hari Ini Melemah Rp14.368 per USD

IDXChannel - Nilai mata uang rupiah hari ini dibuka melemah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan di pasar spot Jumat pagi (8/4/2022).

Berdasarkan data Bloomberg, hingga pukul 09:35 WIB, mata uang Garuda turun -6 poin atau -0,04% di Rp14.368 per 1 dolar Amerika Serikat.

Pasar uang di kawasan Asia Pasifik sebagian besar bergerak merosot atas dolar AS. Data Investing menunjukkan Dolar Hong Kong turun -0,01% di 7,8380, Won Korea Selatan koreksi -0,21% di 1.225,31, dan Ringgit Malaysia tertekan -0,13% di 4,2220.

Dolar Taiwan koreksi -0,28% di 28,912, Baht Thailand anjlok -0,16% di 33,535, Dolar Singapura turun -0,16% di 1,3632, dan Yuan China tertekan -0,07% di 6,3652. Adapun Yen Jepang menanjak 0,03% di 123,89, Dolar Australia koreksi -0,02% di 0,7477, dan Peso Filipina turun -0,28% di 51,535.

Indeks dolar AS yang mengukur peredaran greenback terhadap enam mata uang utama dibuka melejit di 99,86, bahkan menyentuh level terbaiknya sejak Mei 2020 di 99,90.

Dalam sepekan, indeks dolar telah naik 1,2%, yang akan menjadi kenaikan terbesar dalam satu bulan. Hal ini didukung oleh pernyataan hawkish beberapa pembuat kebijakan Federal Reserve yang menyerukan laju kenaikan suku bunga lebih cepat untuk mengekang inflasi.

Rilis risalah pertemuan Fed bulan Maret minggu ini juga menunjukkan banyak anggota Fed siap untuk menambah kenaikan suku bunga 50 basis poin dalam beberapa bulan mendatang.

"Kenaikan baru-baru ini dalam indeks dolar tampaknya cukup berkelanjutan selama sisa bulan ini karena pasar menetapkan gagasan Federal Reserve yang jauh lebih agresif di kuartal kedua," kata Kepala Analis MonFX, Simon Harvey, dikutip dari Reuters, Jumat (8/4/2022).

Harga minyak dan komoditas lain yang sedikit lebih rendah membuat mata uang seperti dolar Australia dan Kanada melemah setelah menguat kuat dalam beberapa pekan terakhir. 

(NDA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement