Sebagai salah satu pelopor industri nikel di Indonesia, Vale Indonesia disebut Aryanto telah menunjukkan komitmennya terhadap penerapan energi bersih.
Sehingga, jika nantinya proses divestasi saham benar-benar telah rampung, komitmen terhadap energi bersih dan penerapan prinsip ESG tersebut harus dipastikan dapat terus menjadi prioritas di masa mendatang.
"Kalau mau benar-benar transisi energi maka sudah tidak perlu ada lagi penggunaan energi batu bara," papar Aryanto.
Sejauh ini, Aryanto menilai Indonesia masih perlu banyak mengejar ketertinggalan terkait penerapan prinsip ESG dalam industri ekstraktif.
Selain itu, Indonesia juga dinilai masih harus lebih banyak menerapkan prinsip ESG dalam pemberian izin hingga syarat investasi di sektor tambang.