Dari segi neraca, Haryanto mengklaim perseroan memiliki neraca yang kuat yang beradaptasi dengan lingkungan kenaikan suku bunga. Hal itu ditopang oleh total aset sebesar Rp 23,8 triliun dan ekuitas bersih sebesar Rp 13,8 triliun.
Perusahaan juga beradaptasi dengan potensi kenaikan suku bunga di kuartal-kuartal mendatang dengan mengurangi hutang usaha dalam USD yang akhirnya meningkatkan rasio lancar menjadi 1,7x di 1Q23 dari 1,4x. rasio gearing bersih juga dipertahankan pada level rendah di 0,05x pada Q1 2023 dengan pengurangan utang berbunga secara bertahap.
Perusahaan juga melaporkan peningkatan lebih lanjut dalam rasio keuangan utama, seperti Return on Equity meningkat signifikan menjadi 21% dibandingkan periode sebelumnya dan Return on Asset menjadi 10%. dengan rasio modal kerja yang diklaim perseroan sangat sehat.
(FRI)