Beban Pokok Pendapatan naik menjadi -Rp5.538,0 miliar atau lebih tinggi +7,7% terutama karena kenaikan biaya bahan baku dan
biaya overhead manufaktur.
"Namun, kami mendapatkan manfaat yang signifikan dari harga batubara yang lebih rendah di tahun ini yang diimbangi oleh depresiasi Rupiah terhadap USD. Margin Laba Bruto meningkat dari 25,6% menjadi 30,5% pada Semester 1 2023," paparnya.
Beban Usaha yang lebih tinggi +6,1% menjadi -IDR1.594,9 miliar pada Semester 1 2023 berasal dari biaya pengiriman keseluruhan yang sejalan dengan volume penjualan yang lebih tinggi dan kenaikan biaya tenaga kerja secara umum.
Penurunan Beban Operasi Lain-Neto dari Rp69,3 miliar menjadi -Rp8,7 miliar atau -112,6% di Semester 1 2023 disebabkan oleh kerugian kurs karena penguatan Rupiah baru-baru ini dari akhir tahun lalu, sebaliknya untuk tahun sebelumnya.
Hal ini menghasilkan peningkatan margin Laba Usaha sebesar 10,4% dan Margin EBITDA sebesar 18,7% untuk Semester 1 2023.