Selanjutnya kepala dingin, Aryanto menjelaskan, hal ini ditujukan kepada calon investor pasar modal untuk terlebih dahulu mempelajari profil risiko yang mungkin bisa terjadi dari sebuah investasi. Termasuk menimbang untung rugi dan tujuan berinvestasi.
"Kita pelajari portofolio atau efek-efek yang ingin kita beli, kita pelajari efek apa saja yang ada di pasar modal, sehingga tidak pilah pilih berdasarkan ketidaktahuan kita," kata dia.
Ketiga adalah hati yang dingin, Aryanto mengingatkan kepada investor ritel pasar modal untuk tidak membeli produk investasi atas dasar ikut-ikutan. Tidak terpengaruh ajakan atau bujukan pihak lain membeli sebuah saham misalnya, tanpa menganalisis sendiri aspek-aspek fundamental dan prospek perusahaan ke depan.
"Jangan ikut-ikutan, jangan FOMO, apalagi ikut yang influencer, beli saham A, beli saham B, tanpa kita mempelajari terlebih dahulu," kata Aryanto.
"Kalau tiga ini diikuti, insyaallah berinvestasi di pasar modal menjadi aman dan nyaman," ujar dia.
(Dhera Arizona)