Menariknya, dividend payout ratio (DPR) TAPG lebih dari 100 persen, lantaran laba per saham (EPS) sepanjang 2023 hanya Rp81 per saham.
DPR adalah jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham dibandinkan dengan jumlah total laba bersih yang dihasilkan perusahaan.
Tidak menutup kemungkinan, selain menggunakan cadangan kas perusahaan, TAPG akan mengikuti langkah emiten macam Matahari Department Store (LPPF) yang mengambil pinjaman bank untuk membayar dividen.
Selain kedua nama tersebut, konglomerat otomotif hingga pertambangan PT Astra International Tbk (ASII) juga akan menebar dividen tunai, yakni senilai Rp17,04 triliun. Dividen per saham dipatok sebesar Rp421.
Investor yang berhak atas dividen ASII merupakan pemegang saham yang namanya tercatat paling lambat pada 15 Mei 2024.