IDXChannel - Laju inflasi Amerika Serikat (AS) yang turun ke level 5% di Maret 2023 menjadi titik terendah dalam dua tahun terakhir. Hal itu langsung meredam kekhawatiran kenaikan suku bunga The Fed.
Dampaknya, mata uang seperti Rupiah berpeluang menguat. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI), Edi Susianto, yang menyebutkan inflasi AS yang rendah mampu mendorong mata uang di kawasan Asia, termasuk Indonesia.
"Hari ini di pasar Asia pasca rilis data CPI AS yang melambat, pergerakan mata uang Asia sampai siang ini banyak mengalami penguatan, termasuk Rupiah tentunya," ujar Edi kepada MNC Portal Indonesia di Jakarta, Kamis (13/4/2023).
Dia pun mengatakan pandangan pelaku pasar juga akan berdampak terhadap pelemahan dolar AS dan penguatan mata uang non dolar AS.