IDXChannel - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street langsung ngebut di jalur hijau seiring dengan data inflasi yang melandai lebih dari perkiraan di Bulan Juli. Pasar semringah lantaran berharap The Federal Reserves (The Fed) ke depan bakal memperlonggar kebijakan suku bunganya.
Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 535,1 poin (1,63 persen) menuju 33.309,51. Sementara indeks S&P 500 mampu surplus hingga 87,77 poin, atau terbang lebih dari dua persen, tepatnya 2,13 persen, ke level 4.210,24. Indeks Komposit Nasdaq bahkan meroket hingga 360,88 poin (2,89 persen) hingga parkir di level 12.854,81.
Reli di Wall Street berbasis luas, dengan semua 11 sektor S&P 500 sukses mendarat zona hijau, sekaligus mengantarkan S&P meraih level penutupan tertinggi sejak awal Mei. Bagi NS&P dan juga Nasdaq, penguatan kali ini juga menjadi reli dalam satu hari terbesar dalam dua minggu terakhir, dan bahkan dalam tiga minggu terakhir bagi Dow Jones.
Tak hanya data inflasi yang menggembirakan, penurunan tajam dalam biaya bensin juga membantu Indeks Harga Konsumen (IHK) AS bertahan dalam daftar bulan lalu, usai sempat melonjak pada Juni, sebagaimana dilansir dari data Departemen Tenaga Kerja, Rabu (10/8/2022). IHK naik kurang dari yang diperkirakan sebesar 8,5 persen selama 12 bulan terakhir, setelah kenaikan 9,1 persen pada Bulan Juni.
Deretan data positif tersebut menjadi kabar melegakan bagi warga AS, usai dalam dua tahun terakhir disuguhi data inflasi yang terus merangkak naik. Pelaku pasar kini memperkirakan hanya ada peluang 43,5 persen bagi The Fed untuk kembali menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada pertemuan September mendatang. Porsi peluang tersebut menyusut dibanding 68 persen saat data inflasi belum dirilis. Sedangkan probabilitas untuk kenaikan sebesar 50 basis poin ada di level 56,5 persen. (TSA)