“Inilah perjanjian terbaik yang bisa dicapai dan Uni Eropa tidak akan mengubah sikap ini; karena itu saya berharap parlemen Inggris akan mengesahkan perjanjian ini,” tambahnya.
Sementara itu, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mendesak anggota parlemen Inggris untuk mendukung perjanjian tersebut, karena Uni Eropa tidak akan bisa memberikan perjanjian yang lebih baik dari itu.
Kelompok yang menghendaki Inggris tetap berada dalam Uni Eropa dan kelompok lawannya memperingatkan bahwa Theresa May tidak akan cukup dukungan dalam menghadapi parlemen dan sekitar 100 anggota dari partai konservatif pimpinan May dilaporkan juga akan menolak RUU tersebut.
Pada perjanjian yang dicapai dengan Uni Eropa memberi syarat agar Inggris tetap berada dalam kelompok pabean Uni Eropa dan beroperasi dalam pasar tunggal Eropa tanpa bisa mengubah atau memengaruhi peraturan-peraturannya. Hal tersebut harus dilakukan selama masa transisi 21 bulan setelah tanggal 29 Maret 2019, ketika Inggris secara resmi keluar dari Uni Eropa.
Perjanjian itu juga akan memungkinkan “masa perpanjangan satu sampai dua tahun, apabila perundingan tentang hubungan masa depan” dengan Uni Eropa tidak bisa diselesaikan menjelang 2020.