Beberapa emiten bakal diuntungkan dengan keberadaan Bursa Karbon. Sebagian di antaranya bahkan sudah mengantongi pemasukan dari penjualan kredit karbon, dan berpotensi akan terus bertambah jika Bursa Karbon ramai terlaksana di masa mendatang.
Apa saja emiten yang sudah untung dari credit carbon?
1. PT Pertamina Geothermal Tbk (PGEO)
Anak usaha PT Pertamina (Persero) ini bergerak di bidang usaha energi panas bumi. Pada semester 1-2022 saja, PGEO telah mencatatkan penjualan kredit karbon senilai USD747.000, setara 0,36% dari pendapatan segmen energi.
Nilai itu setara dengan Rp11,56 miliar dengan kurs hari ini (Rp15.488/dolar). Perseroan menjual kredit karbonnya dari pembangkit listrik Lahendong Unit 5 & 6 berkapasitas 40 MW yang telah mengantongi Verified Carbon Standard dan mampu mengurangi emisi 181.030 tCO23 setiap tahun.
2. PT Barito Pacific Tbk (BRPT)
Sementara BRPT memperoleh karbon kredit lewat anak usahanya yang bergerak di bidang energi terbarukan, yakni Star Energy. Perusahaan itu memiliki pembangkit listrik tenaga panas bumi terbesar di Indonesia dengan kapasitas 875 megawatt.
BRPT mencatatkan penjualan karbon kredit senilai USD3,57 juta, setara dengan 0,75% dari pendapatan energi pada tiga kuartal pertama 2022. Nilai itu setara dengan Rp55,29 miliar dengan kurs hari ini.