IDXChannel – Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di semester I-2023 tercatat melemah 2,76 persen. Namun secara year to date (ytd), indeks menguat tipis 0,03 persen.
Faktor penyebab utamanya disebut karena suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang masih tinggi. BI sudah mempertahankan 7 days reverse repo rate (7DRRR) pada posisi 5,75 persen sejak Februari 2023.
Suku bunga deposit facility dan suku bunga lending facility juga dijaga masing-masing di level 5 persen dan 6,5 persen.
“BI masih mempertahankan suku bunga. Level 5,75 persen masih cukup tinggi, sehingga pasar saham jadi dipandang memberi return kecil. Sementara surat utang atau bond, (imbal hasil) 6-8 persen, jadi return-nya lebih menarik,” kata Praktisi Pasar Modal, Jordan dalam Diskusi Rekap Kinerja IHSG Semester I-2023 secara daring di laman Youtube Stockbit, Jakarta, dikutip Sabtu (12/8/2023).
“Banyak investor memindahkan uangnya dari saham ke surat utang,” sambungnya.
Selain itu, diakui Jordan, penurunan harga komoditas, seperti batu bara dan lainnya juga menjadi sentimen bahwa saham-saham sektor komoditas tidak semenarik 2022.