IDXChannel - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) terus disibukkan dengan sejumlah sentimen negatif yang membuat harga sahamnya terjun bebas.
Sejak pencatatan perdana (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dilakukan pada Jumat (24/2/2023) lalu, saham PGEO terus merosot dan menjauhi posisi harga perdananya di level Rp875 per saham.
Hingga awal April 2023, misalnya, saham PGEO tercatat berada di kisaran Rp650 per saham, atau merosot hampir 25 persen dari harga perdana. Tak hanya itu, saham PGEO juga 'langganan' mengalami auto reject bawah (ARB) pada beberapa sesi perdagangan.
Tren pelemahan tersebut diyakini tidak hanya semata-mata didasarkan pada kinerja PGEO, melainkan juga imbas dari rentetan insiden kebakaran yang dialami Sang Induk Usaha, yaitu PT Pertamina (Persero).
Dalam kurun waktu satu bulan, kebakaran kembali terjadi pada kilang Pertamina Refinery Unit II di Kota Dumai, Riau pada Sabtu (1/4/2023) malam. Sebelumnya Terminal BBM Plumpang meledak dan terbakar pada 3 Maret.