Sementara pendapatan dari segmen kawasan industri sebagian besar berasal dari penjualan kavling lahan industri di Batang Industrial Park dan Ngoro Industrial Park.
Terakhir, pendapatan berulang dari usaha persewaan berasal dari fasilitas olahraga, penyewaan ruang kantor, gerai, hingga bangunan pabrik di kawasan industri.
Posisi aset DILD mengalami peningkatan 2,2% sebesar Rp16,04 triliun dibandingkan periode yang berakhir pada 31 Desember 2020 sejumlah Rp15,70 triliun.
Total liabilitas perseroan juga meningkat 4,6% mencapai Rp10,1 triliun dari Rp9,65 triliun pada periode yang berakhir pada 31 Desember 2020. Sementara total ekuitas perseroan turun -1,7% mencapai Rp5,94 triliun dari Rp6,04 triliun. (TYO)