Meski begitu, para analis mencatat bahwa kenaikan produksi sejauh ini masih lebih kecil dari yang direncanakan, dengan sebagian besar tambahan pasokan berasal dari Arab Saudi.
Sebagai bentuk kepercayaan terhadap prospek permintaan minyak, Arab Saudi pada Minggu lalu menaikkan harga jual minyak Arab Light untuk pengiriman Agustus ke Asia ke level tertinggi dalam empat bulan terakhir.
Analis Goldman Sachs memperkirakan OPEC+ mengumumkan tambahan kenaikan produksi terakhir sebesar 550.000 bph untuk September dalam pertemuan berikutnya pada 3 Agustus mendatang.
Harga minyak juga sempat tertekan setelah pejabat AS menyebutkan adanya penundaan soal kapan tarif baru mulai diberlakukan, namun belum memberikan rincian terkait perubahan tarif tersebut. Investor khawatir bahwa kenaikan tarif bisa memperlambat aktivitas ekonomi dan permintaan minyak.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent pada Senin menyatakan bahwa pemerintah akan mengumumkan sejumlah kebijakan perdagangan dalam 48 jam ke depan, seraya mengungkapkan bahwa banyak negara yang mengajukan tawaran di menit-menit akhir untuk menghindari tarif sebelum tenggat 9 Juli.