Jika dibandingkan dari harga pada saat ATH, saham BBRI sudah turun 26,8 persen. Sementara saham BMRI anjlok 18,24 persen dari level ATH-nya. Saham BBCA juga turun 6,68 persen pasca ATH dan saham BBNI merosot 19,32 persen pasca ATH. (Lihat tabel di bawah ini.)
Saham-saham perbankan termasuk dalam big cap ini juga mengalami tekanan jual asing (foreign net sell) yang cukup tinggi di tengah volatilitas pasar keuangan global.
Dalam sebulan, mengutip data RTI Business, foreign net sell saham BBNI di pasar reguler mencapai Rp224,42 miliar.
Adapun saham BBCA dilego asing di pasar reguler mencapai Rp397,66 miliar dalam sebulan terakhir. Saham BBRI dijual asing paling besar di antara yang lain mencapai Rp10,41 triliun dalam sebulan terakhir.
Sementara saham BMRI dilego asing mencapai Rp1,97 triliun di pasar reguler dalam sebulan terakhir.
(YNA)