sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Intip Prospek Japfa (JPFA) Sambut Rencana Strategis Pemerintah di Sektor Unggas

Market news editor Dinar Fitra Maghiszha
17/11/2025 19:09 WIB
Analis menilai prospek PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) kian positif seiring langkah pemerintah dalam mendukung pembiayaan sektor unggas.
Intip Prospek Japfa (JPFA) Sambut Rencana Strategis Pemerintah di Sektor Unggas (Foto: dok JPFA)
Intip Prospek Japfa (JPFA) Sambut Rencana Strategis Pemerintah di Sektor Unggas (Foto: dok JPFA)

IDXChannel - Analis menilai prospek PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) kian positif seiring langkah pemerintah dalam mendukung pembiayaan sektor unggas.

Secara fundamental, upaya pemerintah dalam program lumbung pangan nasional dinilai dapat menjaga stabilitas harga jagung domestik dan memperbaiki rantai pasok di ekosistem unggas.

Di sisi lain, BPI Danantara juga berencana mendanai proyek peternakan ayam nasional senilai Rp20 triliun sebagai dukungan terhadap program makan bergizi gratis (MBG).

Terlebih, penurunan biaya bahan baku pakan ternak secara tahunan dinilai juga mendorong tingkat margin lebih baik.

"Di tengah latar belakang yang konstruktif ini, JPFA berada dalam posisi yang baik untuk memanfaatkan pemulihan sektor yang sedang berlangsung dan angin segar operasional," kata Analis Philip Sekuritas, Marvin Lievincent dalam Poultry Update, dikutip Senin (17/11/2025).

Secara historis, pendapatan JPFA hingga kuartal III naik 4,4 persen secara tahunan menjadi Rp43,1 triliun, pulih dari penurunan pada paruh pertama tahun.

Laba kotor meningkat 9,7 persen menjadi Rp8,7 triliun, sementara laba operasi tumbuh 7,7 persen menjadi Rp3,9 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Laba bersih ikut naik menjadi Rp2,7 triliun dengan margin laba bersih membaik ke 6,2 persen.

Dari sisi sektoral, Marvin mencatat bahwa pemulihan industri unggas pada 2025 ditopang biaya bahan baku yang lebih rendah. tertulis dalam laporan.

"Keuntungan di kalangan produsen terus membaik seiring dengan penurunan biaya bahan baku terutama jagung dan tepung kedelai (SBM) secara tahunan," jelasnya.

Di sisi harga, ia menilai harga Day-Old Chick (DOC) dan live bird terus menunjukkan tren kenaikan hingga November 2025, sehingga memberikan dorongan pada kinerja dua segmen utama JPFA.

Peningkatan efisiensi produksi serta perbaikan feed conversion ratio juga disebut memperkuat prospek margin perusahaan ke depan.

Marvin memproyeksikan pendapatan JPFA naik 8,14 persen pada 2025 dan 4,88 persen pada 2026, dengan CAGR pendapatan 9,03 persen untuk periode 2023–2028.

Momentum ini didorong oleh permintaan protein yang stabil, peluang ekspor yang berkembang, dan dukungan kebijakan pemerintah.

Pada aspek valuasi harga saham, target JPFA dinaikkan menjadi Rp3.000 dari sebelumnya Rp2.500.  Riset juga mencatat valuasi JPFA berada pada forward P/E 2025 sebesar 7,14 kali, masih lebih rendah dibanding rata-rata empat tahun.

"Kami menaikkan target harga kami menjadi Rp3.000 (dari Rp2.500) dan mempertahankan rekomendasi BUY kami," ujarnya.

(DESI ANGRIANI)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement