IDXChannel – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) Pada Rabu (23/10) mengumumkan nama Airlangga Hartarto sebagai Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian periode 2019-2024. Ketua Umum Partai Golkar ini mendapat tugas untuk mengatasi defisit neraca perdagangan.
Dijelaskan Airlangga, defisit neraca perdagangan Indonesia disebabkan oleh sektor migas. Menurutnya neraca dagang di sektor non migas tahun ini tercatat surplus sebesar USD4,5 miliar (Rp63 triliun), namun sektor migas masih defisit USD6,4 miliar.
“Sehingga langkah-langkah apa yang perlu dilakukan agar defisit migas bisa dikurangi? Salah satu yang diharapkan Pak Presiden adalah menyelesaikan program substitusi impor," jelas Airlangga, di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta (23/10).
Selain itu, beberapa strategi dijelaskan Airlangga adalah mendukung produksi barang pengganti impor. Salah satunya adalah retrukturisasi piutang PT Trans Pacific Petrochemical Indonesia (TPPI). Ia berharap TPPI mempercepat pembangunan industri petrokimia dan pengilangan nasional setelah masalah piutang selesai.
"Kemudian yang kedua bagaimana kita mendorong pelaksanaan biofuel B30 tahun depan," lanjutnya. Pada sektor tersebut, Airlangga akan menggenjot penelitian untuk bahan bakar B100 dan harapannya bahan bakar ini bisa cepat digunakan secara massal secepatnya.