Dengan demikian, hal ini dapat memastikan kewajiban pembayaran customer yang juga debitur dari institusi keuangan untuk membayar kewajiban mereka ke INTA serta bank/leasing.
“Saat ini saja kami sudah mencatat ada rencana pembelian alat berat sekitar Rp1,2 triliun per Januari 2024 dari capex para customer, hal itu tentu membutuhkan dukungan perusahaan pembiayaan di mana peran INTA di sini memberikan Quality Service sehingga perusahaan pembiayaan lebih percaya diri dalam menyalurkan pembiayaannya” tandasnya.
Hingga saat ini, INTA Group memiliki mitra perusahaan pembiayaan sekitar 30 lembaga. Adapun target pertumbuhan ditetapkan sebesar Rp1,3 triliun atau naik 20% dari pendapatan tahun lalu yang sebesar Rp1,1 triliun.
(SLF)