IDXChannel - Laporan HSBC Affluent Investor Snapshot 2025 menunjukkan investor kaya di Indonesia semakin mengandalkan emas sebagai aset utama. Dalam setahun terakhir, alokasi emas melonjak tajam sebesar 12 poin persentase dan menjadi porsi terbesar dalam portofolio investasi mereka hingga mencapai 25 persen.
Head of Networks Sales and Distribution HSBC Indonesia, Sumirat Gandapraja menilai, emas dinilai sebagai aset aman (safe haven) di tengah ketidakpastian. Hal itu berlaku di berbagai negara.
"Saya pikir emas adalah safe haven seperti kita tahu semua, gitu ya. Pada saat terjadinya sesuatu yang tidak menentu, baik itu politik maupun ekonomi, emas juga sebagai safe haven. Bukan hanya di Indonesia, tapi di negara-negara lain pun sama,” ujarnya dalam Media Briefing di Jakarta, Senin (15/9/2025).
Sumirat juga mengapresiasi kejelian investor Indonesia dalam memanfaatkan momentum kenaikan harga emas.
"Tapi orang Indonesia pintar banget, pada beli tahun ini, ternyata harga emas naiknya paling tinggi daripada yang lain. Hebat ya orang Indonesia ya, bisa baca lebih cepat daripada negara-negara lain. Sehingga mereka porsinya jadi emas," kata dia.
Kenaikan porsi portofolio juga mencerminkan pergeseran signifikan dari instrumen kas ke aset berwujud. Investor affluent di Indonesia mengurangi kepemilikan tunai menjadi 19 persen dan mengalihkan sebagian besar dana tersebut ke emas.
Tren serupa juga terlihat secara global, di mana alokasi emas meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain emas fisik, tiga produk investasi teratas yang dimiliki investor kaya di Indonesia yaitu deposito berjangka (33 persen) dan investasi terkelola (31 persen).
Ke depan, minat terhadap emas digital juga meningkat, terutama di kalangan Gen Z dan Milenial, yang menunjukkan selera risiko dan adopsi inovasi yang lebih besar.
Laporan ini dirilis seiring dengan penguatan harga emas global. Harga emas dunia kembali menguat di awal pekan ini setelah data pasar tenaga kerja AS yang lebih lemah dari perkiraan, memperkuat spekulasi Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga.
Pada perdagangan sesi Asia hari Senin (15/9/2025), harga emas bergerak mendekati level USD3.640, mempertahankan momentum bullish.
(Febrina Ratna Iskana)