IDXChannel - Fenomena minat generasi muda terhadap investasi saham meningkat dalam beberapa tahun terakhir, dan menjadi perhatian utama pelaku industri keuangan. Fenomena ini seiring dengan kemajuan teknologi, kemudahan akses informasi, dan berkembangnya media sosial sebagai kanal utama edukasi dan promosi.
Namun, di balik euforia ini, ada tantangan serius yang perlu ditangani. Rendahnya literasi keuangan yang berujung pada praktik investasi berbasis emosi dan tren semata, atau yang sering dikenal dengan istilah Fear of Missing Out (FOMO).
Kepala Kantor Wilayah Bursa Efek Indonesia (BEI) Sumatera Utara M Pintor Nasution mengatakan, generasi muda terutama Milenial dan Gen Z, tumbuh di era digital yang memungkinkan mereka mengakses berbagai platform investasi hanya melalui ponsel pintar.
Berbagai aplikasi investasi telah menjadi pintu gerbang masuk ke dunia pasar modal yang sebelumnya dianggap kompleks dan hanya untuk kalangan tertentu. Dukungan regulasi dari OJK yang membuka peluang pembukaan rekening efek secara online juga turut mempercepat penetrasi pasar ini ke segmen usia muda.