DNET menggenggam 40 persen saham PT Indomarco Prismatama atau Indomaret. Perseroan juga memiliki jaringan investari ritel di PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) sebanyak 25,77 persen, dan emiten waralaba KFC, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) sebanyak 35,84 persen.
Sebagai catatan, laba DNET tahun 2022 tumbuh 39,13 persen yoy menjadi Rp1,28 triliun, dibandingkan 2021 senilai Rp926,91 miliar. Ini disebabkan oleh pertumbuhan pendapatan usaha yang mencapai Rp1,13 triliun, ditambah laba investasi dari entitas asosiasi seperti Indomaret, ROTI, dan FAST yang mencapai Rp1,01 triliun.
Hingga akhir 2022, DNET masih memiliki saldo laba ditahan mencapai Rp4,92 triliun, naik 35,46 persen yoy dibandingkan 2021 senilai Rp3,63 triliun. Jumlah saldo laba DNET kian bertambah 4,30 persen menjadi Rp5,13 triliun pada akhir Maret 2023.
(FAY)