Secara geografis, China mencatat arus masuk terbesar, yakni USD669,1 juta dalam sepekan. Kenaikan ini terjadi setelah AS China, dua negara dengan ekonomi terbesar dunia mengejutkan pasar dengan pemangkasan tarif besar-besaran, meski bersifat sementara.
"Gencatan senjata" itu mengurangi kekhawatiran akan terjadinya perang dagang yang bisa memicu resesi global, sehingga mendorong naik aset-aset di pasar berkembang.
"Pekan lalu, kami melihat AS mengambil langkah nyata menuju penyelesaian dagang dengan China, dan itu menjadi katalis besar yang mendorong investor kembali masuk ke kelas aset ini," kata Manajer Senior Portofolio di Global X Management, Malcolm Dorson.
"Penurunan peringkat utang oleh Moody’s justru menambah dorongan, dan kami yakin reli ini berkelanjutan," ujarnya.
Aliran masuk ke ETF negara berkembang meningkat sehingga secara keseluruhan mencatatkan aliran dana positif sebesar USD880,4 juta sejak awal tahun.