sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Investor Wajib Tahu, Begini Cara Mengetahui Valuasi dan Menganalisis Fundamental Saham

Market news editor Nia Deviyana
30/08/2023 21:30 WIB
Investor harus mengetahui jika tidak semua saham dapat memberikan keuntungan yang besar. 
Investor Wajib Tahu, Begini Cara Mengetahui Valuasi dan Menganalisis Fundamental Saham. Foto: MNC Media.
Investor Wajib Tahu, Begini Cara Mengetahui Valuasi dan Menganalisis Fundamental Saham. Foto: MNC Media.

Bagaimana Mengetahui Saham dengan Fundamental Baik

Untuk mengetahui apakah sebuah saham memiliki fundamental yang baik, kita perlu mengeceknya lebih detail. Umumnya ada 2 jenis analisa yang bisa dipakai untuk mengerti fundamental perusahaan, yaitu:

1. Analisa Kuantitatif

Analisa kuantitatif berarti mengetahui kinerja perusahaan menggunakan rasio rasio yang dihitung dari laporan keuangan perusahaan. Rasio ini biasanya diukur dalam periode waktu tahunan. 

Beberapa rasio yang umum misalkan seperti Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), sampai dengan Debt to Equity Ratio (DER).

Rasio DER mengukur seberapa besar total utang yang dimiliki perusahaan dibandingkan dengan total modal (ekuitas) yang dimiliki. Semakin tinggi rasio DER perusahaan berarti jumlah utang yang dimiliki perusahaan semakin besar daripada modalnya. 

DER yang makin besar membuat investor harus berhati-hati untuk melihat apakah perusahaan tersebut masih mampu membayar utangnya di masa depan.

2. Analisa Kualitatif

Setelah menganalisa secara angka, idealnya perlu dilakukan juga analisa kualitatif untuk mengetahui cerita dibalik angka - angka yang disajikan pada laporan keuangan. 

Tanpa analisa ini, maka kita belum bisa yakin bahwa perusahaan itu adalah saham murah fundamental bagus. 

Beberapa hal yang bisa dianalisa adalah apakah DER ini naik karena adanya penambahan utang untuk ekspansi perusahaan?

Bila ya, maka apa rencana perusahaan ke depan untuk ekspansi tersebut, apakah industri perusahaan tersebut masih mendukung untuk dilakukan ekspansi. 

Hal ini bisa ditelusuri lebih detail hingga kita menemukan alasan bahwa kenaikan hutang itu masih dianggap wajar dan bagus untuk pertumbuhan perusahaan. Bila tidak, maka sebaiknya investor perlu berpikir lagi untuk membeli saham itu. (NIA)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement