Sinyal terbaru The Fed bahwa suku bunga tinggi dapat bertahan hingga 2023, telah mengirim tiga indeks saham utama AS jatuh di kisaran 4%-5% pekan lalu. Sejumlah analis menilai bahwa Fed funds rate memang benar-benar dipersiapkan untuk menurunkan inflasi, meski ancamannya adalah resesi.
"The Fed tampaknya menegaskan mereka dapat menaikkan suku bunga, menghentikan kenaikan inflasi tanpa menciptakan resesi," kata Ekonom Spartan Capital Securities, Peter Cardillo, dilansir Reuters, Senin (26/9/2022).
Gonjang-ganjing kebijakan Fed dan ancaman resesi dinilai bakal terus membebani ketiga indeks Negeri Paman Sam itu. "Sekaligus berpeluang menguji level terendahnya sejak Desember 2020," tandasnya.
Seperti diketahui, kecemasan atas resesi membuat investor mengalihkan asetnya dari pasar ekuitas menuju sejumlah instrumen safe-haven, seperti dolar, obligasi jangka panjang, hingga emas.
(DES)