“Sebagian dari laba bersih Perseroan harus dialokasikan ke dana cadangan hingga mencapai minimal 20 persen dari jumlah modal disetor,” ujar manajemen.
Kendati demikian, tidak ada jangka waktu spesifik untuk memenuhi alokasi dana cadangan tersebut. Setelah kewajiban alokasi dana cadangan terpenuhi, sisa laba bersih dapat dibagikan sebagai dividen akhir kepada pemegang saham.
Hingga 30 Juni 2024, OBAT menghasilkan laba bersih senilai Rp12,8 miliar, naik signifikan dari periode sama tahun sebelumnya senilai Rp4,31 miliar.
Sebagai catatan, manajemen OBAT menerbitkan 170 juta saham baru dengan nilai nominal Rp50 per saham, dan harga perdana Rp350 per saham. Total perolehan dana IPO mencapai Rp59,5 miliar.
(Rahmat Fiansyah)