"Pencatatan (tahun depan) kita tunggu lah," katanya.
Arya memastikan penundaan IPO tidak membuat BUMN kekurangan anggaran karena pemegang saham mengutamakan ekspansi bisnis perusahaan.
Menurutnya, pendanaan perseroan negara tidak hanya melalui skema go publik atau penjualan saham di Bursa. BUMN, lanjut Arya, bisa memperoleh dana segar lewat joint venture (JV) hingga strategic partnership dengan investor strategis.
Pihaknya juga ikut mempertimbangkan mana perusahaan yang dinilai layak untuk dikerjasamakan dengan investor.
"Kita lihat kondisi perusahaan mana yang bisa, kan pendanaan itu kan beberapa pilihan bisa aja JV ya kan, nyari partner yang strategis bisa saja," pungkas Arya. (NIA)