sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Iran Naikkan Harga Jual Minyak Mentah Khusus ke Negara Asia

Market news editor Dinar Fitra Maghiszha
15/08/2022 06:34 WIB
Perusahaan minyak Iran menaikkan harga jual resmi (OSP) minyak mentah untuk pembeli Asia untuk September 2022.
Iran Naikkan Harga Jual Minyak Mentah Khusus ke Negara Asia (FOTO: MNC Media)
Iran Naikkan Harga Jual Minyak Mentah Khusus ke Negara Asia (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - National Iranian Oil Company (NIOC), perusahaan minyak nasional Iran menaikkan harga jual resmi (OSP) minyak mentah untuk pembeli Asia untuk September 2022. Kebijakan ini dipicu kenaikan harga minyak global dan gempuran sanksi Amerika Serikat (AS)

Kenaikan OSP mempengaruhi harga jual untuk tiga grade minyak Iran, yakni Light, Heavy, dan Forouzan. Demikian diwartakan Tehran Times, Minggu (14/8/2022).

NIOC menetapkan harga untuk grade Light sebesar USD9,5 per barel, di atas rata-rata harga minyak dari Oman atau Dubai, atau naik USD0,6 dari bulan sebelumnya.

Sedangkan untuk grade Heavy dan Forouzan juga ditetapkan masing-masing sebesar USD6,3 dan USD6,4, masih di atas rata-rata harga Oman/Dubai. Keduanya meningkat sebesar USD0,7 dan USD0,75 dibandingkan harga pada bulan sebelumnya.

Untuk diketahui, Iran telah berhasil mengirimkan ekspor minyaknya ke pasar global di tengah gempuran sanksi AS. Selama setahun terakhir, ekspor minyak mentah Iran meningkat secara signifikan.

Lonjakan permintaan membuat NIOC terus menggenjot produksi mereka. Menteri Perminyakan Javad Oji, sebelumnya mengatakan produksi minyak negara itu meningkat hampir ke level sebelum sanksi diterapkan, sebesar 3,8 juta barel per hari (bph).

“Kami berharap melalui dukungan semua pihak di sektor ini, akan mampu mencapai angka yang lebih tinggi dalam ekspor minyak mentah, kondensat gas, produk minyak, dan petrokimia," kata Oji.

Oji memastikan Iran akan terus memacu produksi, sembari terus membangun infrastruktur dan melakukan modernisasi fasilitas.

"Dengan kapasitas produksi minyak saat ini, kami tidak memiliki masalah dalam kinerja dan volume produksi," tutupnya. (RRD)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement