IDXChannel - PT Jababeka Tbk (KIJA) mencatatkan kinerja mixed pada sembilan bulan pertama 2025. Pendapatan emiten properti tersebut tumbuh, namun laba bersih tertekan akibat kenaikan biaya.
Sepanjang Januari-September 2025, Jababeka membukukan pendapatan konsolidasi Rp3,67 triliun, tumbuh 8 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024 seebsar Rp3,39 triliun. Pendapatan tersebut terutama ditopang oleh segmen Pengembangan Lahan dan Properti yang mencapai Rp1,63 triliun. Kontribusi dari Kendal mencapai 69 persen, sedangkan Cikarang dan lainnya mencapai 31 persen.
Sementara itu, segmen Infrastruktur mencatat lonjakan pendapatan hingga 35 persen dari Rp1,44 triliun menjadi Rp1,95 triliun, sehingga melampaui segmen Pengembangan Lahan dan Properti. Kenaikan ini sebagian didorong segmen ketenagalistrikan, yang naik signifikan dari Rp911,2 miliar menjadi Rp1,38 triliun, terutama akibat peningkatan konsumsi listrik dari penyewa (tenant) di Kendal dan Cikarang.
Selain itu, pendapatan dari segmen jasa dan pemeliharaan (air, air limbah, pengelolaan estate, dan lainnya) tumbuh 11 persen menjadi Rp398,5 miliar. Hal ini juga ditopang oleh peningkatan kegiatan operasional dan produksi tenant di Kendal dan Cikarang.
“Kami sangat puas dengan kinerja Jababeka hingga kuartal ketiga 2025, di mana pertumbuhan pesat pada pilar infrastruktur semakin memperbesar dan memperkokoh fondasi serta ketahanan portofolio bisnis kami,” ujar Wakil Direktur Utama Jababeka, Budianto Liman lewat keterangan resmi, Minggu (2/11/2025).