Misalnya saja target pemerintah untuk dapat meningkatkan pemanfaatan energi panas bumi minimal mencapai 7 gigawatt pada 2030 mendatang.
"Dari target kapasitas itu, sekitar 2 gigawatt akan kita dapat dari (hasil produksi) PGEO. Itu artinya ke depan mereka bakal menjadi market leader di bisnis panas bumi di Indonesia," tutur Fabby.
Tak hanya itu, besarnya potensi bisnis PGEO oleh Fabby juga dikaitkan dengan keberadaannya sebagai bagian dari entitas bisnis di bawah subholding Pertamina New Renewable Energy (NRE).
Fabby menjelaskan bahwa Pertamina NRE merupakan bentuk diversifikasi bisnis dari Pertamina yang ke depan diharapkan bakal menjadi bakcbone bisnis baru, menggantikan sektor minyak dan gas (migas) yang tren bisnisnya semakin menurun signifikan.
"Banyak orang belum paham bahwa ke depan Pertamina NRE ini justru akan menjadi core business andalan Pertamina, seiring makin ditinggalkannya bisnis migas yang dinilai sebagai energi kotor yang tidak layak lagi dipakai di masa mendatang," papar Fabby.