IDXChannel - Sebagai bank yang fokus di ultra mikro, BTPN Syariah tentunya terdampak akibat pandemi Covid-19 ini yang secara tidak langsung memengaruhi kinerja bank. Namun, perseroan tetap optimis dan adaptif dengan berbagai upaya untuk memberi nilai positif juga mengembangkan bisnis perseroan setelah resmi naik jadi bank BUKU III dengan modal inti minimal Rp5-Rp30 triliun.
Sebagai bank yang fokus melayani nasabah prasejahtera produktif langsung ketempat komunitas berada, dukungan bank di masa pandemi ini menjadi sangat penting mengingat mereka paling merasakan dampaknya. Membangun komunikasi yang intensif untuk memahami kebutuhan mereka menjadi aktifitas utama yang cukup menantang.
“Sebagai bank BUKU III, kepercayaan publik kepada BPTN Syariah terus meningkat karena modal bank yang semakin kuat dan bank memiliki kesempatan yang lebih luas untuk terus mengembangkan jaringan serta produk dan layanannya,” kata Direktur Kepatuhan dan Sekretaris Perusahaan BTPN Syariah Arief Ismail dalam Public Expose LIVE 2020, Selasa (25/8/2020).
Bank pun tetap berkomitmen untuk memberi dampak bagi seluruh pemegang saham dengan menguatkan segala upaya untuk tetap menjadi bank yang sehat dengan rasio-rasio likuiditas yang terjaga.
“Alhamdulillah 7 Juli lalu, Bank mendapatkan surat penegasan dari OJK untuk penetapan sebagai Bank Buku III. Hal ini merupakan pencapaian bagi Bank secara keseluruhan, mengingat ini adalah buah dari perjalanan selama 6 tahun menjadi Bank Umum Syariah. Sebagai Bank Buku III, tentunya kepercayaan publik kepada BTPN Syariah terus meningkat, karena modal Bank yang semakin kuat dan Bank memiliki kesempatan yang lebih luas untuk terus mengembangkan jaringan serta produk dan layanannya,” imbuh Arief.