Renard memperkirakan nilai pasar kredit karbon di ASEAN dapat melonjak hingga USD277 miliar dalam bentuk investasi.
"Potensinya sangat besar. Hasil dari proyek-proyek ini dapat disalurkan untuk memacu investasi pada energi terbarukan, efisiensi energi, dan praktik berkelanjutan, sehingga mendorong pengembangan industri hijau," tuturnya.
Sementara Mahendra menargetkan bursa karbon RI dapat menjadi yang terbesar dan terpenting di dunia karena memiliki keragaman unit karbon yang diperdagangkan.
"Hari ini kita memulai sejarah dan awal era baru itu," ucap Mahendra.
(RNA)