Kedua, kinerja BNI juga mengalami catatan positif, dimana laba bersih konsolidasi tumbuh 12,8 persen yoy menjadi Rp5,02 triliun pada paruh pertama tahun ini. Pertumbuhan laba bersih tersebut seiring dengan peningkatan pendapatan bunga dan non bunga.
Adapun pendapatan bunga bersih bank sebesar Rp19,3 triliun atau tumbuh 18,2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, pendapatan non bunga BNI meningkat 19,2 persen menjadi Rp6,8 triliun pada paruh pertama tahun 2021.
Adapun penyaluran kredit BNI per Juni 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 4,5 persen yoy menjadi Rp569,7 triliun. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) dari BNI pun naik 4,5 persen yoy menjadi Rp646,57 triliun, dan total aset perusahaan tumbuh 5 persen menjadi Rp875,13 triliun.
Ketiga, kinerja Bank Mandiri turut mengalami peningkatan, dimana laba bersih Perseroan tumbuh 21,45 persen menjadi Rp12,5 triliun. Capaian ini terutama disokong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 21,50 persen menjadi Rp35,16 triliun, serta pertumbuhan pendapatan berbasis jasa (fee based income) sebesar 17,27 persen menjadi Rp15,94 triliun.
Dari sisi pertumbuhan bisnis, Perseroan mencetak pertumbuhan kredit konsolidasi sebesar 16,4 persen secara tahunan yoy menjadi Rp1.014,3 triliun. Pertumbuhan ini ditopang oleh segmen wholesale banking yang tumbuh 7,13 persen YoY menjadi Rp534,2 triliun.